Senin, 22 Februari 2016

hay all met datang di blog sy, kali ini sy akan membagikan tentang hakikat media pembelajaran, smoga bermanfaat ya,



HAKIKAT MEDIA PEMBELAJARAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar merupakan salah satu proses yang pasti terjadi pada setiap orang sepanjang perjalanan hidupnya. Proses belajar tersebut terjadi karena adanya interakasi antara seseorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu proses belajar dapat terjadi di mana saja dan kapan saja. Salah satu bukti bahwa seseorang telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada seseoran, dan perubahan tersebut mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan, atau sikapnya.
Proses belajar yang diselenggarakan secara formal seperti di sekolah-sekolah merupakan proses belajar yang dimaksudkan untuk mengarahkan perubahan pada diri pebelajar secara terencana, baik dari segi pengetahuan, keterampilan, maupun sikapnya. Interaksi yang terjadi dalam proses belajar tersebut dipengaruhi lingkungannya, yang antara lain terdiri atas murid (pebelajar), guru (pembelajar), bahan atau materi pelajaran, berbagai sumber belajar dan fasilitas (media) pembelajaran lainnya yang telah disediakan sekolah.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran. Para guru dituntut supaya bisa menggunakan alat-alat yang telah disediakan sekolah sebagai penunjang keberhasilan proses belajar. Di samping itu guru juga dituntut supaya bisa mengembangkaan keterampilan membuat media pembelajaran yang akan digunakannya apabila media tersebut belum tersedia.
Media merupakan salah satu bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam proses pembelajaran demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran pada khususnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa hakikat media pembelajaran ?
2. Apa fungsi media pembelajaran ?
3. Apa manfaat media pembelajaran ?
4. Apa tujuan media pembelajaran ?
5. Apa urgensi media pembelajaran ?
C. Tujuan Penulisan Makalah
Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan tentang hakikat media pembelajaran bagi pebelajar dalam meningkatkan hasil belajar bidang PAI.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Media Pembelajaran
Kata media dalam “media pembelajaran” berasal dari bahasa Latin yaitu medius yang berarti ‘tengah’, ‘perantara’ atau ‘pengantar’. Dalam bahasa arab, media adalah perantara (وسائل) atau pengantar pesan dari pengantar ke penerima.
Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pebelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup luas dan mendalam mencakup pengertian sumber, lingkungan, manusia dan metode yang dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran / pelatihan.
Pengertian Media Pembelajaran menurut para ahli pendidikan diantaranya :
1. Menurut AECT (Assosiation for Educational Communication and Technology, 1977). Media merupakan segala bentuk dan saluran yang digunakan dalam proses penyampaian informasi.
2. Gerlach dan Ely (1971) berpendapat bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.
3. Menurut NEA (National Educational Assosiation). Media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio visual serta peralatannya. Media hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat, didengar, dan di baca.
4. Menurut Asnawir dan Basyiruddin dalam bukunya mendefinisikan media adalah suatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran dan kemauan audien (siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya proses pendidikan .
5. Zakiah Darajat mengutip Rostiyah dkk. media pendidikan merupakan alat, metode, dan tehnik yang digunakan dalam rangka meningkatkan efektifitas komunikasi dan interaksi edukatif antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah .
Dari beberapa definisi diatas dapat kita simpulkan bahwa media pembelajaran merupakan wadah dari pesan yang oleh sumber atau penyalurnya ingin diteruskan kepada sasaran yaitu penerima pesan tersebut. Bahwa materi yang ingin di sampaikan adalah pesan pembelajarannya serta tujuan yang ingin dicapai adalah terjadinya proses belajar mengajar.
Apabila dalam satu dan hal lain media tidak dapat menjalankan sebagaimana fungsinya sebagai penyalur pesan yang diharapkan, maka media tersebut tidak efektif dalam arti tidak mampu mengkomunikasikan isi pesan yang diinginkan dan disampaikan oleh sumber kepada sasaran yang ingin dicapai.
B. Fungsi Media Pembelajaran
Arsyad (2002), menyebutkan dalam bukunya bahwa media memiliki empat fungsi yaitu:
1. Fungsi atensi
Media dapat menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi pada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna yang ditampilkan dalam materi pelajaran.
2. Fungsi afektif
Fungsi media dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa/mahasiswa ketika proses belajar mengajar berlangsung.
3. Fungsi kognitif
Media dapat mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.
4. Fungsi kompensatoris
Media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian konteks untuk memahami teks, membantu siswa yang lemah dalam membaca, untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.
C. Manfaat Media Pembelajaran
Manfaat media pembelajaran secara umum adalah untuk memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih efektif dan efisien. Cepi dan Rudi (2009) dalam bukunya menyebutkan beberapa manfaat media pembelajaran secara umum adalah sebagai berikut :
1. Memperjelas pesan agar tidak verbalitis.
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga dan daya indera.
3. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar.
4. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori dan kinestetiknya.
5. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama.
Sedangkan secara lebih khusus manfaat media pembelajaran menurut Sudjana dan Rivai (1992 yaitu:
1. Dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa karena pengajaran akan lebih menarik perhatian mereka.
2. Makna bahan pengajaran akan menjadi lebih jelas sehingga dapat dipahami siswa dan memungkinkan terjadinya penguasaan serta pencapaian tujuan pengajaran.
3. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata didasarkan atas komunikasi verbal melalui kata-kata.
4. Siswa lebih banyak melakukan aktivitas selama kegiatan belajar, tidak hanya mendengarkan tetapi juga mengamati, mendemonstrasikan, melakukan langsung, dan memerankan.
Selain beberapa manfaat media pembelajaran yang sudah disebutkan di atas masih ada beberapa lagi manfaat media pembelajaran menurut beberapa ahli:
1. Menurut Hamalik yang di kutip Azhar Arsyad (2002) mengemukakan bahwa “Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psokologis terhadap siswa”.
2. Menurut Kemp dan Dayton (1985) yang telah disebutkan dalam dalam bukunya Azhar Arsyad (2002) manfaat Media Pembelajaran adalah:
a. Penyampaian pelajaran menjadi lebih baku;
b. Pembelajaran bisa lebih menarik;
c. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan diterapkannya teori belajar dan prinsip-prinsip psikologis yang diterima dalam hal partisipasi siswa, umpan balik dan pengetahuan;
d. lama waktu pembelajaran yang diperlukan dapat dipersingkat kerana kebnyakan mdia hanya memerlukan waktu sinhkat untuk mengantarkan pesan dam sis pelajaran dalam jumlah yang cukup banyak dan kemungkinanya dapat diserap oleh siswa;
e. Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan bilaman integrasi kata dan gambar sebagai media pembelajaran dapat mengkomunikasikan elemen-elemen pengetahuan dengan cara yang terorganisasikn dengan baik, spesifik, dan jelas;
f. pembelajaran dapat diberikan kapan dan dimana diinginkan atau diperlukan terutama jika media pembelajaran dirancang untuk penggunaan secra individu;
g. Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap proses belajar dapat ditingkatkan.
h. Peran guru dapat berubah kea rah yang lebih positif: beban guru untuk menjleskan yang berulang-ulang mengenai isi elajaran dapat dikurangi bahkan dihilangkan sehingga ia dapat memusatkan perhatian kepada aspek penting lain dalam proses belajar mengajar.
3. Menurut Encyclopedia of Educatioanal Reseach dalam Hamalik yang dikutip Azhar Arsyad (2002: 25) merincikan manfaat media pendidikan sebagai berikut:
a. meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berfikir, oleh karena itu mengurangi verbalisme;
b. memperbesar perhatian siswa;
c. meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembanganbelajar, oleh karena itu membuat pelajaran lebih mantap;
d. memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri dikalangan siswa.
e. menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, terutama melalui gambar hidup;
f. membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan kemampuan berbahasa;
g. memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain, dan membantu efisiensi dan keragaman yang banyak dalam belajar.
D. Tujuan Media Pembelajaran
Penggunaan media pembelajaran sangat diperlukan dalam kaitannya dengan peningkatan mutu pendidikan.
Media pembelajaran di sekolah digunakan dengan tujuan antara lain sebagai berikut :
1. Memberikan kemudahan kepada peserta didik untuk lebih memahami konsep, prinsip, dan ketrampilan tertentu dengan menggunakan media yang paling tepat menurut sifat bahan ajar.
2. Memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan bervariasi sehingga lebih merangsang minat dan motivasi peserta didik untuk belajar.
3. Menumbuhkan sikap dan ketrampilan tertentu dalam teknologi karena peserta didik tertarik untuk menggunakan atau mengoperasikan media tertentu.
4. Menciptakan situasi belajar yang tidak dapat dilupakan peserta didik.
5. Memperjelas informasi atau pesan pembelajaran.
6. Meningkatkan kualitas belajar mengajar.
Sedangkan Sudjana, dkk. (2002:2) menyatakan tentang tujuan pemanfaatan media adalah:
1. pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menimbulkan motivasi,
2. bahan pelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami,
3. metode mengajar akan lebih bervariasi, dan
4. siswa akan lebih banyak melakukan kegiatan belajar.
E. Urgensi Media Pembelajaran
Dalam tahun-tahun belakangan ini telah terjadi pergeseran paradigma dalam pembelajaran ke arah paradigma konstruktivisme. Menurut pandangan ini bahwa pengetahuan tidak begitu saja bisa ditransfer oleh guru ke pikiran siswa, tetapi pengetahuan tersebut dikonstruksi di dalam pikiran siswa itu sendiri. Guru bukanlah satu-satunya sumber belajar bagi siswa (teacher centered), tetapi yang lebih diharapkan adalah bahwa pembelajaran berpusat pada siswa (student centered).
Dalam kondisi seperti ini, guru atau pengajar lebih banyak berfungsi sebagai fasilitator pembelajaran. Jadi, siswa atau pebelajar sebaiknya secara aktif berinteraksi dengan sumber belajar, berupa lingkungan. Lingkungan yang dimaksud (menurut Arsyad, 2002) adalah guru itu sendiri, siswa lain, kepala sekolah, petugas perpustakaan, bahan atau materi ajar (berupa buku, modul, selebaran, majalah, rekaman video, atau audio, dan yang sejenis), dan berbagai sumber belajar serta fasilitas (OHP, perekam pita audio dan video, radio, televisi, komputer, perpustakaan, laboratorium, pusat-pusat sumber belajar, termasuk alam sekitar).
Bertitik tolak dari kenyataan tersebut di atas, maka proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah suatu proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan (isi atau materi ajar) dari sumber pesan melalui saluran/media tertentu ke penerima pesan (siswa/pebelajar atau mungkin juga guru). Penyampaian pesan ini bisa dilakukan melalui simbul-simbul komunikasi berupa simbul-simbul verbal dan non-verbal atau visual, yang selanjutya ditafsirkan oleh penerima pesan (Criticos, 1996).
Berdasarkan batasan-batasan mengenai media seperti tersebut di atas, maka dapat dikatakan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang menyangkut software dan hardware yang dapat digunakan untuk meyampaikan isi materi ajar dari sumber belajar ke pebelajar (individu atau kelompok), yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat pebelajar sedemikian rupa sehingga proses belajar (di dalam/di luar kelas) menjadi lebih efektif.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Media pembelajaran merupakan wadah dari pesan yang oleh sumber atau penyalurnya ingin diteruskan kepada sasaran yaitu penerima pesan tersebut. Bahwa materi yang ingin di sampaikan adalah pesan pembelajarannya serta tujuan yang ingin dicapai adalah terjadinya proses belajar mengajar.
Dalam bukunya Arsyad (2002) mengungkapkan bahwa media memiliki empat fungsi yaitu:
1. Atensi
2. Afektif
3. Kognitif
4. Kompensatori
Menurut Encyclopedia of Educatioanal Reseach dalam Hamalik yang dikutip Azhar Arsyad (2002) merincikan manfaat media pendidikan sebagai berikut:
1. Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berfikir, oleh karena itu mengurangi verbalisme;
2. Memperbesar perhatian siswa;
3. Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembanganbelajar, oleh karena itu membuat pelajaran lebih mantap;
4. Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri dikalangan siswa.
5. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, terutama melalui gambar hidup;
6. Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan kemampuan berbahasa;
7. Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain, dan membantu efisiensi dan keragaman yang banyak dalam belajar.
Sedangkan Sudjana, dkk. (2002:2) menyatakan tentang tujuan pemanfaatan media adalah:
1. pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menimbulkan motivasi,
2. bahan pelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami,
3. metode mengajar akan lebih bervariasi, dan
4. siswa akan lebih banyak melakukan kegiatan belajar.
Keberhasilan Pendidikan Agama Islam sebagai mata pelajaran penting di sekolah baik pada jenjang pendidikan dasar maupun pendidikan menengah terlebih pada madrasah yang menjadikan Islam sebagai ciri khasnya sangat dipengaruhi oleh strategi pembelajaran yang dilakukan guru. Selain penggunaan multi metode dalam proses pembelajaran, guru agama saat ini juga harus memanfaatkan berbagai media yang saat ini telah tersedia dalam berbagai bentuk dan jenisnya di pasaran, mulai dari yang jenis dan bentuknya sederhana sampai kepada multimedia (berbasiskan komputer).
Kreatifitas guru dalam proses pembelajaran di kelas yakni menggunakan multi metode, memanfaatkan dan memberdayakan media ditunjang dengan penciptaan suasanan religius di lingkungan sekolah dan keteladanan guru diharapkan mampu meningkatkan prestasi dan hasil belajar siswa
B. Rekomendasi
Penulis merekomendasikan kepada pembaca supaya tidak menggunakan makalah ini sebagai acuan yang mutlak, karena makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu penulis merekomendasikan kepada semua pembaca makalah ini untuk mencari sumber – sumber lain untuk menyempurnakan makalah ini.
DAFTAR RUJUKAN
Arsyad, Azhari. 2002. MEDIA PEMBELAJARAN. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Asnawir dan Basyiruddin. 2002. MEDIA PEMBELAJARAN. Jakarta: Ciputat Pers.
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. 2002. MEDIA PENGAJARAN. Bandung: Sinar
Riyana, Cepi. dan Susilana, Rudi. 2009. MEDIA PEMBELAJARAN: Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan dan Penilaian. Bandung: CV WACANA PRIMA.
Sadjiman, Arief S. (dkk). 2005. MEDIA PENDIDIKAN: Pengertian, Pegembangan dan Pemanfaatnnya. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Zakiah Drajat, 1992. ILMU PENDIDIKAN DASAR, Jakarta: Bumi Aksara.